Senin, 22 Juni 2009


bahagianya punya sahabat seperti kalian....
aku tak kan sanggup membalas smua kabaikan kalian.. smua kenangan yang tlah kita rajut slama sudah 5 tahun ini... jarak pun tlah bisa kita kalah kan..
air mataku penuh haru bila ingat kalian..

Sabtu, 06 Juni 2009

cerpen

W
aktu itu terjadi sungguh singkat jika dibandingkan dengan sisa harapan yang ku tinggalkan untuk slalu bersamanya….
Adakah kamu mengerti saat aku merindu… dalam kesen-dirianku… tanpa hadirmu..
Harus aku akui hari-hari tanpa dirinya terasa hampa,, aku slalu merasa ada yang kurang tanpanya. Aku akui karmaku menduakannya, sakit tuhan, cintanya dan ke-percayaannya tak mampu ku jaga hanya karna keegoi-sanku, berkali-kali aku sadar dia yang lebih dewasa, dia yang lebih mengerti aku, dia yang setia padaku meski jauh, dia yng menjaga kepercayaanku dan dia yg mampu hadirkan gelora cintaku. Air mata ini kadang tak terasa ingin ku teteskan jika aku mengenang cintaku padanya..
Bukan kekayaan atau pangkat, tapi sikapnya dan keman-dirianya yg membuatku luluh.. keluguannya mengenal wanita. Segenap rasa maaf dariku untukya dan jangan tinggalkan aku tanpa cintamu.

Musim tlah berganti dan aku pun tak perah memaksakan hati ini untuk melupakannya karna sungguh aku masih sangat mencintanya. Sudah bulat tekadku meninggalkan kota yang akan slalu mengingatkanku padanya, pada ta-wanya yang simpul dan gerak tubuhnya serta tatap ma-tanya yang akan slalu membuatku menyesal tlah membe-rikan harapan untuk bersamanya, sedang aku mengkhia-nati cinta tulusnya
Aku tinggalkan smua meski hati ini masih terasa dia ma-sih milikku.
10.00 ku pandang jelas jarum jamku,,,bus kota melaju perlahan mencari beban untuk terus melaju. Tampak sepi sedang ini minggu. Aku hanya meratap jendela dan ku coba pejamkan mata meraih smua kegelapan yang sunyi. Bus itu mulai ke pinggir, sekerumunan orang pun beran-jak menempati. Tak ingin terusik aku pun juga ingin sen-diri. Lamunanku dengan kota baru terhambur sudah karnamu, seakan orang yang tak mampu berpijak dengan lemas dan prasaan lega kamu duduk disampingku. Yaa satu senyuman menerimamu disampingku agaknya tak cukup bagimu, tak ingin berlanjut aku pun menepi lagi ke kaca-kaca dan aku bisa melihat gerak bodohmu darinya. Kamu tampak rapi tapi tak ingin pula ku lanjut karna aku hanya ingin melanjutkan lamunanku saat tiba di kota ba-ru.
Sebangku itu bagai memori bisu. Injakkan rem bus itu memukulku sampai aku mendekat padamu, oh ternyata jalan begitu padat.. seperti orang orang lebih nyaman dengan semobil bersama keluarga, lelaki-lelaki lebih me-sra dengan wanitanya dengan motornya dan aku tetap saja masih mengenang kekasihku yang tlah kutinggalkan karna salah dan khilaf yg tak termaafkan.
Satu kali lagi kamu balas kedekatan tanganku dgn se-nyum beserta sapa rayu yg sungguh aneh buatku. Ka-laupun sekedar saling bertanya tujuan kota tapi nafsuku semakin tak menentu.ku singkirkan tasku yang menyekat jarak aku dan kamu. Aku tersipu menatapmu, aku terpana mendengar kisah yng kamu utarakan dan tak sekalipun aku lengah.
Bila saja kamu kekasihku yang dulu.rasanya hadirmu mampu menerupai jiwanya. Kisahmu yg gila tak pernah kamu hiraukan dan kamu sadari kita seakan ada di tepi pantai sore hari, panaspun tak terasa lagi, keringat juga jd mengurungkan maksudnya. Apalah artinya perjalanan tanpa kisah mungkin itun yang terbesit dalam benakku. Kamu yang menceritakan saat temanmu sudah berprofesi jadi pencuri berdarah dingin, kamu yang menanyakan dimana kuliahku, dimana rumahku, dan kamu yang aku sebut seperti maling waktu kamu pakai topi bodohmu itu. Tapi memang pantas juga kamu jadi maling.. maling yng mencuri hatiku, haaahaa. Sungguh aku terbuai lebih dari indah lamunanku. Kau yang membuatku lupa saat aku menangisi kepergian kekasihku.
Babak pertama pun selesai dengan indah,, bus mulai berjalan semakin cepat rupanya sopir bus itu memakai jalur yng salah.. dan kita asyik membicarakannya. Tegang karna memang ada polisi dan kita khawatir kalau-kalau perjalanan akan lebih lama.. uuuuuh leganya setelah tak ada yang bermasalah,, tanganmu serasa menemukan tempat yg sesuai.. perasaan dosa dan bahagia bagai perpaduan warna yng menjadikan hijau. Dimana hatiku saat itu dimana hatimu saat itu aku pun tak menerti. Dan genggamlah tanganku seperti kita akan berpisah. Rasa percaya tak pernah aku sangkal darimu, seakan kita saling mengenal lama. Biarlah kamu yang bercerita biarlah aku yang mendengar, biarkanlah bumi menjerit malu menerima kita biarkanlah langit berawan hitam memayung dendam pada kita insan yang bercinta.
Tawa yang terukir saat itu membalut cerita yang kamu rangkai hingga tercipta satu imajinasi masa dimana aku akan menertawakan saat ini kelak. Dibangku ketiga itu kamu beri aku hidup baru dan entah aku pun terhanyut dalam suasanamu.lelah sudah lelah dan tidurlah. Aku akan menjagamu dan kamu akan menjaga saat aku terti-dur. Belum sempat hasrat lelah menemukan jawabanya hatiku mengisyaratkan tak ingin meninggalkanmu dalam kelelahanku. Ku tatap matamu berdetik-detik dan kamu pun terbangun. Dan lanjutkan saja cerita kita sam-pai_______
Sampai di
Terminal bus, kamu tawarkan satu perjumpaan satu mo-ment yang aku sendiri tak ingin mengakhiri.ikut ke rumah kakakmu atau langsung ke kota baru. Tak ingin aku menolak tapi tak ingin pula aku menerima. Biarlah waktu menjawab dan kita pun beranjak malakukan shalat dhuhur di sudut atas lantai dua. Dia yang melucu dengan nada penasaran dengan tinggi badanku oooh ternyata tak jauh beda bisa diukur sejajar, gumamnya. Kamu yang menjabatku sama seperti saat kekasihku menjabat tanganku (oh tuhan adakah dia datang kembali??? Rasanya tak mungkin juga)
Inilah sesungguhnya saat saat yang paling aku takutkan dalam doaku dalam puncak memilikinya…. Pengalamanku seperti sekarang bersama dalam satu bacaan ayat ayat dalam surat cinta tuhan memaksuku meyakini bahwa rasaku padamu tak mungkin berlanjut,, dan aku sudahi karna aku pun akan tetap bahagia jika benar ini untuk pertama dan terakhir kalinya aku memilikimu.
Selesaipun, kamu tawarkan lagi singgah di rumah kakak-mu, tapi sudahlah aku tak bisa. Kamu yang manis menemaniku dalam nafas-nafas yang berujung berpisahan. Tanda perpisahan itu pun jadikan hatiku berbunga blum sempat aku mensyukuri nikmat penuh laknat ini, kamu belai diri ini kehangatan aku menjadi seorang yg pernah mengenalmu bertambah. “Jaga kesehatan neng,,,,,,”
Aku akn slalu mengenangmu dalam hidupku.dan kita pun berpisahh sampai saatnya rasa ini mengusik memilu me-rindu jumpa…. Akan kah ada kisah selanjutnya??..... 2 b cntnu